Dari pandangan ahli sufi, puisi adalah cermin yang bisa memantulkan kata-kata paling dalam dari relung nurani manusia. Pesan-pesan rahsia yang barangkali sulit disampaikan melalui bahasa lisan ianya mudah mengalir di tangan kreatif para penyair yang sering dilimpahi ilham-ilham daripada sinar petunjukNya. Justeru itulah, tidak semua manusia dilahirkan sebagai penyair. Tugas kepenyairan adalah suatu bidang seni yang terpilih dan ada disebutkan di dalam Al-Qur’an , Surah Asy-Syu’araa (Para Penyair). Hanya para penyair yang beriman dan beramal soleh yang mendapat keredhaan-Nya. Sebaliknya, penyair yang sesat adalah manusia yang kehilangan pedoman serta merayau-rayau dalam tiap-tiap lembah khayal dan angan-angan kosong. Cinta Pohon Tamar meghimpunkan sejambak puisi sufistik yang dapat dianggap sebagai sumbangan besar kepada khazanah sastera sufi dan memperkayakan lagi perpustakaan Addinul Islam oleh beberapa penyair Muslim nusantara:
Bambang Edy Widjanarko
Dody Iskandar
Hasyuda Abadi
Huttaqi
Ume Ismail
Haji Johar
Kuswinarto